Tuesday, May 12, 2009

perlunya saling menghargai


Pentingnya rasa menghargai baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
Ada kisah nyata seorang penyanyi terkenal di Eropa, seorang wanita
yang memiliki suara yang bagus sekali.
Wanita ini bersuamikan pemain musik yang juga seorang pengarang lagu.
Begitu pandainya sang suami ini tentang lagu, nada, irama, tangga
nada dan hal-hal lain di bidang musik semacam itu sehingga dia
selalu menemukan apa yang harus dikoreksi ketika isterinya menyanyi.
Kalau isterinya menyanyi selalu saja ada komentar dan kritik seperti;
bagian depan kurang tinggi, lain kali dia berkata bagian ini kurang
pelan, lain kali dia berkata bagian akhir harusnya "kres".. naik
sedikit, dsb.. selalu saja ada komentar pedas yang dia lontarkan
kalau isterinya menyanyi dan bersenandung.
Akhirnya sang wanita malas menyanyi. Dia berkeputusan, wah ngak usah
nyanyi aja deh, apa aja salah terus, nyanyi apa aja ada yang kurang.
Enggak usah nyanyi kalau nyanyi kadang malah jadi bertengkar.

Singkat cerita, karena suatu musibah, sang suami meninggal dan lama
setelah itu si wanita menikah lagi dengan seorang tukang ledeng. Tukang
ledeng ini tidak tahu menahu soal musik. Yang ia tahu isterinya bersuara
bagus dan dia selalu memuji isterinya kalau bernyanyi.
Suatu ketika isterinya bertanya: "Pa.., bagaimana laguku?" dan
suaminya
berkata kepada isterinya: "Ma...saya ini selalu ingin cepat
pulang karena mau mendengar kamu menyanyi!!" Lain kali dia berkata,
"Ma,
kalau saya tidak menika dengan kamu mungkin saya sudah tuli kali ma,
karena bunyi dentuman, bunyi gergaji, bunyi cericit drat pipa ledeng,
gesekan pipa ledeng dan bunyi pipa lainnya yang saya dengar sepanjang
hari kalau saya bekerja.
Sebelum saya menikah denganmu, saya sering mimpi dan terngiang2 suara2
gergaji dll. yang tidak mengenakkan ketika tidur. Sekarang setelah
menikah dan sering mendengar kamu menyanyi, suaramulah yang terngiang2."
Istrinya sangat bersukacita, tersanjung merasa diterima dengan pujian
yang diterimanya dan membuat dia semakin gemar bernyanyi, bernyanyi dan
bernyanyi.
Mandi dia bernyanyi, masak dia bernyanyi dan tanpa disadarinya dia
berlatih, berlatih dan berlatih. Suaminya mendorong hingga dia mulai
rekaman dan mengeluarkan kaset volume pertama dan ternyata disambut
baik oleh masyarakat.
Wanita ini akhirnya menjadi penyanyi terkenal dan dia terkenal bukan
pada saat suaminya seorang ahli musik, tetapi saat suaminya seorang
tukang ledeng yang memberinya sedikit demi sedikit pujian ketika dia
menyanyi.

Sedikit pujian memberikan rasa diterima... sedikit pujian memberikan
rasa dihargai... memberikan dorongan...memberikan rasa nyaman,
semangat dan antusiasme untuk melakukan hal yang baik dan lebih baik
lagi.
Sedikit pujian dapat membuat seseorang bisa meraih prestasi tertinggi
yang bisa diraihnya.

Omelan, bentakan, kecaman, amarah atau kritik yang tidak membangun
tidak banyak merubah seseorang... Karena itu marilah kita saling
memberikan pujian yang tulus satu dengan yang lain.