Ada sebuah dongeng tentang Akhan, kepala istana kepercayaan Baginda Raja, yang memiliki kebiasaan aneh. Setiap pagi sebelum memulai pekerjaannya, ia pergi ke sebuah ruangan yang terletak di belakang istana, dan beberapa saat lamanya berdiam diri di sana. Kebiasaannya itu lama-lama diketahui Baginda Raja. Diam-diam Baginda Raja memeriksa ruangan itu, dan didapati di sana beberapa benda asing: lemari kecil dan kursi tua di pojok ruangan, lalu topi dan sandal petani, serta cangkul di dekatnya. Baginda Raja pun memanggil Akhan dan bertanya tentang benda-benda itu. Akhan menjelaskan, "Saya adalah anak petani miskin ketika Baginda membawa dan membesarkan saya di istana. Saya menjadi seperti sekarang karena perkenan dan kebaikan Baginda. Setiap hari saya masuk ke ruangan itu dan melihat benda-benda tersebut, untuk mengingatkan diri sendiri, siapa saya dulu." Mari kita pun senantiasa mengingat kembali rahmat dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita pada masa lalu; supaya kalau sekarang sukses, kita tidak menjadi sombong dan lupa diri. Sebaliknya kalau tengah dirundung kesusahan, kita tidak menjadi kecil hati atau putus asa, tetap bisa bersyukur dan bersukacita --AYA BAGAIMANA KITA MENGINGAT DAN MEMAKNAI MASA LALU AKAN SANGAT MENENTUKAN LANGKAH KITA PADA MASA KINI |
Monday, June 21, 2010
TIDAK LUPA MASA LALU
MENJADI YANG TERBESAR
Sekelompok kuda liar sedang makan rumput di sebuah padang belantara. Tiba-tiba muncul seekor harimau kelaparan yang tengah mencari mangsa. Kuda-kuda itu serentak melindungi diri dengan cara berdiri saling berhadapan membentuk lingkaran. Sang harimau tidak berani mendekat, takut kena tendang. Akan tetapi, dengan tipu muslihatnya ia lalu berkata, "Sungguh sebuah barisan yang bagus. Bolehkah aku tahu kuda jenius mana yang mencetuskan idenya?" Kuda-kuda itu termakan hasutan sang harimau. Mereka berdebat siapa yang pertama kali mencetuskan ide membuat barisan kokoh tersebut. Tidak ada kata sepakat, akhirnya mereka cerai-berai. Sang harimau pun dengan mudah memangsa mereka satu per satu. Dalam sebuah kelompok-baik kelompok kerja di perusahaan, maupun kelompok pelayanan di gereja-salah satu kerikil paling tajam yang bisa muncul adalah persaingan tentang siapa yang paling berpengaruh; paling berjasa; paling penting. Apabila sudah begitu, kelompok tersebut akan menjadi sangat rapuh. Seperti yang terjadi pada kelompok kuda dalam cerita di atas. Siapa yang ingin menjadi yang terbesar, ia harus menjadi pelayan bagi semua. Artinya, kebesaran sejati terletak dalam kerendahan hati -AYA JANGAN MENCARI-CARI KEBESARAN SEBAB ITU JUSTRU MENUNJUKKAN "KEKECILAN" DIRI KITA |
Cerita Kehidupan dari India
"Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Tuhan, Bapa kita" (Kolose 3 : 17)
Saya pikir, hidup ini kayanya cuma nambahin kesulitan-kesulitan saya aja ! 'Kerja menyebalkan' , hidup tak berguna', dan nggak ada sesuatu yang beres!! Tapi semua itu telah berubah. Pandangan saya tentang hidup ini benar-benar telah berubah! Tepatnya terjadi setelah saya bercakap-cakap dengan teman saya. Ia mengatakan kepada saya bahwa walau ia mempunyai 2 pekerjaan dan berpenghasilan sangat minim setiap bulannya, namun ia tetap merasa bahagia dan senantiasa bersukacita. Saya pun jadi bingung, bagaimana bisa ia bersukacita selalu dengan gajinya yang minim itu untuk menyokong kedua orangtuanya, mertuanya, istrinya, 2 putrinya, ditambah lagi tagihan-tagihan rumah tangga yang numpuk! Kemudian ia menjelaskan bahwa itu semua karena suatu kejadian yang ia alami di India. Hal ini dialaminya beberapa tahun yang lalu saat ia sedang berada dalam situasi yang berat. Setelah banyak kemunduran yang ia alami itu, ia memutuskan untuk menarik nafas sejenak dan mengikuti tur ke India. Ia mengatakan bahwa di India, iamelihat tepat di depan matanya sendiri bagaimana seorang ibu MEMOTONG tangan kanan anaknya sendiri dengan sebuah golok!!
Ia mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri, betapa beruntungnya ia masih mempunyai tubuh yang sempurna, pekerjaan yang baik, juga keluarga yang hangat. Juga untuk setiap kesempatan dimana ia masih dapat berkomentar mana makanan yang enak, mempunyai kesempatan untuk berpakaian rapi,punya begitu banyak hal dimana orang-orang yang ada di hadapannya ini AMAT KEKURANGAN!!
Sekarang aku pun mulai berpikir seperti itu juga! Sebenarnya, apakah hidup saya ini sedemikian buruknya? TIDAK, sebenarnya tidak buruk sama sekali!! Nah, bagaimana dengan anda ? Mungkin di waktu lain saat kamu mulai berpikir seperti aku, cobalah ingat kembali tentang seorang anak kecil yang HARUS KEHILANGAN sebelah tangannya hanya untuk mengemis di pinggir jalan..!! Saudara, banyak hal yang sudah kita alami dalam menjalani kehidupan kita selama ini, sudahkah kita BERSYUKUR? Apakah kita mengeluh saja dan selalu merasa tidak puas dengan apa yang sudah kita miliki?? "Life is Beautiful" "for He as made it beautiful for us"
Mari bersyukur atas indahnya hidup. Karena kita tidak pernah tahu apa yang DIA rencanakan untuk kita hari ini dan esok hari… |