Tuesday, January 26, 2010

KEHIDUPAN SANG ELANG

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang didunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40. Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal,sehingga sangat men yuli tkan waktu terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau Mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan - suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari. Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang , berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung. Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi! Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan. Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal- hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keah lia n baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan. Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita. Anda adalah elang-elang itu. Perubahan pasti terjadi. Maka itu, kita harus berubah!

Gifts From The Heart for Women

Ada pasangan suami isteri yang sudah hidup beberapa lama tetapi belum mepunyai keturunan. Sejak 10 tahun yang lalu, sang istri terlibat aktif dalam kegiatan untuk menentang ABORSI,karena menurut pandangannya, aborsi berarti membunuh seorang bayi. Setelah bertahun-tahun berumah-tangga, akhirnya sang istri hamil, sehingga pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka menyebarkan kabar baik ini kepada famili, teman2 dan sahabat2, dan lingkungan sekitarnya. Semua orang ikut bersukacita dengan mereka. Dokter menemukan bayi kembar dalam perutnya, seorang bayi laki2 dan perempuan.Tetapi setelah beberapa bulan, sesuatu yang buruk terjadi. Tetapi bayi perempuan mengalami kelainan, dan ia mungkin tidak bisa hidup sampai masa kelahiran tiba. Dan kondisinya juga dapat mempengaruhi kondisi bayi laki2. Jadi dokter menyarankan untuk dilakukan aborsi, demi untuk sang ibu dan bayi laki2 nya. Fakta ini membuat keadaan menjadi terbalik. Baik sang suami maupun sang istri mengalami depressi. Pasangan ini bersikeras untuk tidak menggugurkan bayi perempuannya (membunuh bayi tsb), tetapi juga kuatir terhadap kesehatan bayi laki2nya. "Saya bisa merasakan keberadaannya, dia sedang tidur nyenyak", kata sang ibu di sela tangisannya. Lingkungan sekitarnya memberikan dukungan moral kepada pasangan tersebut,dengan mengatakan bahwa ini adalah kehendak Tuhan. Ketika sang istri semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, tiba-tiba dia tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencanaNya dibalik semua ini. Hal ini membuatnya lebih tabah.Pasangan ini berusaha keras untuk menerima fakta ini. Mereka mencari informasi di internet, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan banyak dokter, untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah bayi mereka. Satu hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak sendirian. Banyak pasangan lainnya yang juga mengalami situasi yang sama, dimana bayi mereka tidak dapat hidup lama. Mereka juga menemukan bahwa beberapa bayi akan mampu bertahan hidup, bila mereka mampu memperoleh donor organ dari bayi lainnya. Sebuah peluang yang sangat langka. Siapa yang mau mendonorkan organ bayinya ke orang lain ? Jauh sebelum bayi mereka lahir, pasangan ini menamakan bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka terus bersujud kepada Tuhan. Pada mulanya,mereka memohon keajaiban supaya bayinya sembuh. Kemudian mereka tahu, bahwa mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya rencanaNya sendiri. Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne cukup sehat untuk dilahirkan, tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang istri kemudian berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Anne, mereka akan mendonorkan organnya. Ada dua bayi yang sedang berjuang hidup dan sekarat, yang sedang menunggu donor organ bayi. Sekali lagi, pasangan ini berlinangan air mata. Mereka menangis dalam posisi sebagai orang tua, dimana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne. Pasangan ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yg akan terjadi. Hari kelahiran tiba. Sang istri berhasil melahirkan kedua bayinya dengan selamat. Pada momen yang sangat berharga tersebut, sang suami menggendong Anne dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan tersenyum dengan manis. Senyuman Anne yang imut tak akan pernah terlupakan dalam hidupnya.Tidak ada kata2 di dunia ini yang mampu menggambarkan perasaan pasangan tersebut pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah melakukan pilihan yang tepat (dengan tidak mengaborsi Anne),mereka sangat bahagia melihat Anne yang begitu mungil tersenyum pada mereka, mereka sangat sedih karena kebahagiaan ini akan berakhir dalam beberapa jam saja. Sungguh tidak ada kata2 yang dapat mewakili perasaan pasangan tersebut. Mungkin hanya dengan air mata yang terus jatuh mengalir, air mata yang berasal dari jiwa mereka yang terluka. Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki kesempatan untuk melihat Anne. Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah lewat 2 jam. Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi keluarga tersebut untuk saling berbagi kebahagiaan. Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah enam jam..... Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran organ. Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tsb bahwa donor tsb berhasil. Dua bayi berhasil diselamatkan dari kematian. Pasangan tersebut sekarang sadar akan kehendak Tuhan. Walaupun Anne hanya hidup selama 6 jam, tetapi dia berhasil menyelamatkan dua nyawa. Bagi pasangan tersebut, Anne adalah pahlawan mereka, dan sang Anne yang mungil akan hidup dalam hati mereka selamanya... Ada 3 point penting yang dapat kita renungkan dari kisah ini 1. SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama kita hidup, satu hari ataupun bahkan seratus tahun. Hal yang benar2 penting adalah apa yang kita telah kita lakukan selama hidup kita, yang bermanfaat bagi orang lain. 2. SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama perusahaan kita telah berdiri, satu tahun ataupun bahkan dua ratus tahun. Hal yang benar2 penting adalah apa yang dilakukan perusahaan kita selama ini, yang bermanfaat bagi orang lain. 3. Ibu Anne mengatakan "Hal terpenting bagi orang tua bukanlah mengenai bagaimana karier anaknya di masa mendatang, dimana mereka tinggal, maupun berapa banyak uang yang mampu mereka hasilkan. Tetapi hal terpenting bagi kita sebagai orang tua adalah untuk memastikan bahwa anak2 kita melakukan hal2 terpuji selama hidupnya, sehingga ketika kematian menjemput mereka, mereka akan menuju surga".

ROTI GOSONG

Ketika aku masih anak perempuan kecil, ibu suka membuat sarapan dan makan malam. Dan suatu malam, setelah ibu sudah membuat sarapan, bekerja keras sepanjang hari, malamnya menghidangkan sebuah piring berisi telur, saus dan roti panggang yang gosong di depan meja ayah. Saya ingat, saat itu menunggu apa reaksi dari orang-orang di situ! Akan tetapi, yang dilakukan ayah adalah mengambil roti panggang itu, tersenyum pada ibu, dan menanyakan kegiatan saya di sekolah. Saya tidak ingat apa yang dikatakan ayah malam itu, tetapi saya melihatnya mengoleskan mentega dan selai pada roti panggang itu dan menikmati setiap gigitannya! Ketika saya beranjak dari meja makan malam itu, saya mendengar ibu meminta maaf pada ayah karena roti panggang yang gosong itu. Dan satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang ayah katakan: "Sayang, aku suka roti panggang yang gosong." Sebelum tidur, saya pergi untuk memberikan ciuman selamat tidur pada ayah. Saya bertanya apakah ayah benar-benar menyukai roti panggang gosong. Ayah memeluk saya erat dengan kedua lengannya yang kekar dan berkata, "Debbie, ibumu sudah bekerja keras sepanjang hari ini dan dia benar-benar lelah. Jadi sepotong roti panggang yang gosong tidak akan menyakiti siapa pun!" Apa yang saya pelajari di tahun-tahun berikutnya adalah belajar untuk menerima kesalahan orang lain, dan memilih untuk merayakan perbedaannya - adalah satu kunci yang sangat penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat, bertumbuh dan abadi.

Kumpulkanlah Kembali Kapas~Kapas

Dikisahkan, ada seorang pedagang yang kaya raya dan berpengaruh di kalangan masyarakat. Kegiatannya berdagang mengharuskan dia sering keluar kota . Suatu saat, karena pergaulan yang salah, dia mulai berjudi dan bertaruh. Mula-mula kecil-kecilan, tetapi karena tidak dapat menahan nafsu untuk menang dan mengembalikan kekalahannya, si pedagang semakin gelap mata, dan akhirnya uang hasil jerih payahnya selama ini banyak terkuras di meja judi. Istri dan anak-anaknya terlantar dan mereka jatuh miskin. Orang luar tidak ada yang tahu tentang kebiasaannya berjudi, maka untuk menutupi hal tersebut, dia mulai menyebar fitnah, bahwa kebangkrutannya karena orang kepercayaan, sahabatnya, mengkhianati dia dan menggelapkan banyak uangnya. Kabar itu semakin hari semakin menyebar, sehingga sahabat yang setia itu, jatuh sakit. Mereka sekeluarga sangat menderita, disorot dengan pandangan curiga oleh masyarakat di sekitarnya dan dikucilkan dari pergaulan. Si pedagang tidak pernah mengira, dampak perbuatannya demikian buruk. Dia bergegas datang menengok sekaligus memohon maaf kepada si sahabat "Sobat, aku mengaku salah! Tidak seharusnya aku menimpakan perbuatan burukku dengan menyebar fitnah kepadamu. Sungguh, aku menyesal dan minta maaf. Apakah ada yang bisa aku kerjakan untuk menebus kesalahan yang telah kuperbuat?" Dengan kondisi yang semakin lemah, si sahabat berkata, "Ada dua permintaanku. Pertama, tolong ambillah bantal dan bawalah ke atap rumah. Sesampainya di sana, ambillah kapas dari dalam bantal dan sebarkan keluar sedikit demi sedikit." Walaupun tidak mengerti apa arti permintaan yang aneh itu, demi menebus dosa, segera dilaksanakan permintaan tersebut. Setelah kapas habis disebar, dia kembali menemui laki-laki yang sekarat itu. "Permintaanmu telah aku lakukan, apa permintaanmu yang kedua?" "Sekarang, kumpulkan kapas-kapas yang telah kau sebarkan tadi," kata si sahabat dengan suara yang semakin lemah. Si pedagang terdiam sejenak dan menjawab dengan sedih, "Maaf sobat, aku tidak sanggup mengabulkan permintaanmu ini. Kapas-kapas telah menyebar ke mana-mana, tidak mungkin bisa dikumpulkan lagi." "Begitu juga dengan berita bohong yang telah kau sebarkan, berita itu takkan berakhir hanya dengan permintaan maaf dan penyesalanmu saja," kata si sakit. "Aku tahu. Engkau sungguh sahabat sejatiku. Walaupun aku telah berbuat salah yang begitu besar tetapi engkau tetap mau memberi pelajaran yang sangat berharga bagi diriku. Aku bersumpah, akan berusaha semampuku untuk memperbaiki kerusakan yang telah kuperbuat, sekali lagi maafkan aku dan terima kasih sobat." Dengan suara terbata-bata dan berlinang air mata, dipeluklah sahabatnya. Seperti kata pepatah mengatakan, fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Kebohongan tidak berakhir dengan penyesalan dan permintaan maaf. Seringkali sulit bagi kita untuk menerima kesalahan yang telah kita perbuat. Bila mungkin, orang lainlah yang menanggung akibat kesalahan kita. Kalau memang itu yang akan terjadi, lalu untuk apa melakukan fitnah yang hanya membuat orang lain menderita. Tentu… jauh lebih nikmat bisa melakukan sesuatu yang membuat orang lain berbahagia. Andrie Wongso

Raja dan 4 istri

Dahulu kala...
Ada seorang raja yang mempunyai 4 isteri.


Raja ini sangat mencintai isteri keempatnya dan selalu menghadiahkannya
pakaian-pakaian yang mahal dan memberinya makanan yang paling enak. Hanya
yang terbaik yang akan diberikan kepada sang isteri.


Dia juga sangat memuja isteri ketiganya dan selalu memamerkannya ke
pejabat-pejabat kerajaan tetangga. Itu karena dia takut suatu saat nanti,
isteri ketiganya ini akan meninggalkannya.


Sang raja juga menyayangi isteri keduanya. Karena isterinya yang satu ini
merupakan tempat curahan hatinya, yang akan selalu ramah, peduli dan sabar
terhadapnya. Pada saat sang raja menghadapi suatu masalah, dia akan
mengungkapkan isi hatinya hanya pada isteri ke dua karena dia bisa
membantunya melalui masa-masa sulit itu..


Isteri pertama raja adalah pasangan yang sangat setia dan telah memberikan
kontribusi yang besar dalam pemeliharaan kekayaannya maupun untuk
kerajaannya. Akan tetapi, si raja tidak peduli terhadap isteri pertamanya
ini meskipun sang isteri begitu mencintainya, tetap saja sulit bagi sang
raja untuk memperhatikan isterinya itu.

Hingga suatu hari, sang raja jatuh sakit dan dia sadar bahwa kematiannya
sudah dekat..

Sambil merenungi kehidupannya yang sangat mewah itu, sang raja lalu
berpikir, "Saat ini aku memiliki 4 isteri disampingku, tapi ketika aku
pergi, mungkin aku akan sendiri".

Lalu, bertanyalah ia pada isteri keempatnya, "Sampai saat ini, aku paling
mencintaimu, aku sudah menghadiahkanmu pakaian-pakaian yang paling indah dan
memberi perhatian yang sangat besar hanya untukmu. Sekarang aku sekarat,
apakah kau akan mengikuti dan tetap menemaniku?"

"Tidak akan!" balas si isteri keempat itu, ia pun pergi tanpa mengatakan
apapun lagi..

Jawaban isterinya itu bagaikan pisau yang begitu tepat menusuk jantungnya.

Raja yang sedih itu kemudian berkata pada isteri ketiganya, "Aku sangat
memujamu dengan seluruh jiwaku. Sekarang aku sekarat, apakah kau tetap
mengikuti dan selalu bersamaku?"

"Tidak!" sahut sang isteri. "Hidup ini begitu indah! Saat kau meninggal,
akupun akan menikah kembali!"


Perasaan sang rajapun hampa dan membeku.


Beberapa saat kemudian, sang raja bertanya pada isteri keduanya, " Selama
ini, bila aku membutuhkanmu, kau selalu ada untukku. Jika nanti aku
meninggal, apakah kau akan mengikuti dan terus disampingku? "

"Maafkan aku, untuk kali ini aku tidak bisa memenuhi permintaaanmu! " jawab
isteri keduanya. "Yang bisa aku lakukan, hanyalah ikut menemanimu menuju
pemakamanmu. ."

Lagi-lagi, jawaban si isteri bagaikan petir yang menyambar dan menghancurkan
hatinya..


Tiba-tiba, sebuah suara berkata:

"Aku akan bersamamu dan menemanimu kemanapun kau pergi." Sang raja
menolehkan kepalanya mencari-cari siapa yang berbicara dan terlihatlah
olehnya isteri pertamanya. Dia kelihatan begitu kurus, seperti menderita
kekurangan gizi.

Dengan penyesalan yang sangat mendalam kesedihan yang amat sangat, sang raja
berkata sendu, "Seharusnya aku lebih memperhatikanmu saat aku masih punya
banyak kesempatan!"

Dalam realitanya, sesungguhnya kita semua mempunyai '4 isteri' dalam hidup
kita.....

'Isteri keempat' kita adalah tubuh kita. Tidak peduli berapa banyak waktu
dan usaha yang kita habiskan untuk membuatnya terlihat bagus, tetap saja dia
akan meninggalkan kita saat kita meninggal.

Kemudian 'Isteri ketiga' kita adalah ambisi, kedudukan dan kekayaan kita.
Saat kita meninggal, semua itu pasti akan jatuh ke tangan orang lain.

Sedangkan 'isteri kedua' kita adalah keluarga dan teman-teman kita. Tak
peduli berapa lama waktu yang sudah dihabiskan bersama kita, tetap saja
mereka hanya bisa menemani dan mengiringi kita hingga ke pemakaman.

Dan akhirnya 'isteri pertama' kita adalah jiwa, roh, iman kita,

yang sering terabaikan karena sibuk memburu kekayaan, kekuasaan, dan
kepuasan nafsu.
Padahal, jiwa, roh, atau iman inilah yang akan mengikuti kita kemanapun kita
pergi.

Jadi perhatikan, tanamkan dan simpan baik-baik dalam hatimu sekarang!
Hanya inilah hal terbaik yang bisa kau tunjukkan pada dunia..

Let it Shine!