Wednesday, February 11, 2009

HANYA SEBUAH BELOKAN

Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan
Allah dari awal sampai akhir. (Pengkhotbah 3:11)

Seorang petani mempunyai seekor kuda jantan yang sangat disayanginya.
Setiap hari, dengan telaten ia merawat kuda itu. Suatu kali kuda itu
kabur. Para tetangga datang menyampaikan rasa simpati atas kehilangan
yang dialami si petani. Sebulan kemudian kuda itu balik lagi disertai
serombongan kuda liar dari gunung. Rupanya kuda itu lari ke hutan.
Dan, ketika kembali ia diikuti oleh teman-temannya. Para tetangga
datang memberi ucapan selamat karena kini ia memiliki banyak kuda.

Suatu hari anak laki-laki si petani berusaha mengendarai salah seekor
kuda liar itu. Entah bagaimana ia terjatuh. Kakinya terinjak oleh si
kuda liar hingga patah. Akibatnya ia menjadi lumpuh. Para tetangga
datang lagi menyatakan rasa simpati. Satu tahun berselang terjadilah
perang. Semua pemuda harus berangkat ke medan perang. Hanya anak
laki-laki si petani yang dibebaskan untuk tidak ikut berperang karena
ia lumpuh. Dan ia satu-satunya pemuda yang selamat dari desa itu.

Di balik musibah kerap tersimpan berkat. Sebaliknya, di balik berkat
tidak jarang tersembunyi kesusahan. Maka penting sekali untuk kita
selalu mawas diri. Jangan kecil hati ketika tertimpa musibah, sebab
dari situ bisa saja kita menuai kebahagiaan. Tetapi juga tidak lupa
diri saat bergelimang berkat, sebab bisa saja kemudian kita mengalami
kesusahan. Apa yang tampaknya seperti "ujung jalan" kerap hanya
sebuah "belokan", masih ada kelanjutannya. Seperti kata Pengkhotbah,
untuk segala sesuatu di dunia ini ada waktunya; waktu suka waktu
duka, waktu manis waktu pahit. Kita tidak bisa menyelami sepenuhnya
pekerjaan Tuhan -AYA

APABILA DUKA MENIMPA INGAT SAAT SUKA
SUPAYA TIDAK KECIL HATI.
APAILA SUKA MENGHAMPIRI INGAT SAAT DUKA
SUPAYA TIDAK LUPA DIRI

No comments: