Tuesday, August 10, 2010

MENCARI ATAU MENJADI?

   "Ada gula ada semut", begitu bunyi pepatah lama yang kebenarannya
   tetap berlaku. Banyak orang akan berkumpul di sekeliling orang kaya.
   Berlagak sebagai kawan, tentu saja demi mendapat cipratan rezeki.
   Namun, kenyataan membuktikan bahwa mereka sebenarnya bukan teman,
   melainkan benalu; bukan sahabat, melainkan penjilat. Sikap mereka
   akan berubah drastis seiring keadaan yang berubah. Habis manis sepah
   dibuang.

   Kenyataan di atas kerap dialami oleh orang yang tadinya kaya,
   kemudian jatuh miskin. Yang semula tebu, tetapi akhirnya tinggal
   jadi ampas. Maka, semua yang tadinya teman tiba-tiba saja
   menghilang. Namun, tidak berarti si kaya pun tidak merasakan
   "pahit"-nya kebenaran ini. Penulis Amsal adalah salah satu
   contohnya. Ia adalah si kaya yang sadar bahwa yang ada padanya bukan
   kawan. Yang berkerumun di sekelilingnya tak lebih daripada para
   penjilat. Padahal yang ia butuhkan adalah teman. Orang kaya pun
   punya kesusahan dan kesukaran. Mereka butuh solidaritas seorang
   sahabat sejati. Sedangkan "persahabatan" palsu menghadirkan kesepian
   dan kemuakan tersendiri bagi si kaya.

   Semua orang perlu teman yang setia di segala waktu. Entah ia kaya
   atau miskin. Tidak ada manusia yang suka diperalat pada saat ia
   kaya, lalu dengan begitu saja dicampakkan pada saat ia miskin.
   Kenyataannya memang sulit mencari seorang sahabat, baik bagi si
   miskin maupun si kaya. Oleh sebab itu, siapa pun Anda, janganlah
   terpaku hanya "mencari" sahabat; justru sebaliknya "jadilah" sahabat
   bagi yang membutuhkan. Sama seperti Yesus tatkala hadir di dunia ini
   -—PAD

                 DARIPADA MENCARI SAHABAT KE MANA-MANA
                 LEBIH BAIK MENJADI KAWAN DI MANA-MANA

No comments: