Thursday, August 05, 2010

Mengapakah engkau melihat serpihan kayu di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?

Sir Percival Lowell adalah astronom ternama pada akhir abad ke-19.
  Ketika melihat planet Mars dari teleskop raksasa di Arizona, ia
  melihat ada garis-garis di planet itu. Menurutnya, itu adalah
  kanal-kanal buatan makhluk planet Mars. Lowell mengabdikan seluruh
  hidupnya untuk memetakan garis-garis itu. Namun, foto satelit kini
  membuktikan tidak ada kanal di Mars. Lantas apa yang dilihat Lowell?
  Ternyata ia melihat pembuluh-pembuluh darah di matanya sendiri saat
  melihat teleskop! Ia menderita penyakit langka yang kini disebut
  "Sindrom Lowell".

  Sama seperti Lowell, kita pun bisa salah memandang orang lain.
  Sifat-sifat buruk orang lain tampak begitu besar dan nyata, sehingga
  kita terdorong untuk menegur dan menghakiminya. Padahal tanpa sadar
  kita pun punya sifat buruk itu, bahkan mungkin lebih parah! Ini
  ibarat orang yang mau mengeluarkan serpihan kayu dari mata orang
  lain, padahal ada balok di matanya sendiri. Sebuah perbuatan munafik
  yang tidak akan berhasil. Seseorang harus menyadari dulu sifat-sifat
  buruknya sendiri, lalu berusaha mengatasinya. "Balok di matanya"
  harus dikeluarkan, sebelum bisa menegur orang dengan penuh wibawa.

  Sikap suka menghakimi kerap muncul dalam keluarga. Bisa terjadi
  dalam hubungan antara orangtua dan anak, atau suami dan istri.
  Kedekatan membuat kita sangat mengenal cacat cela orang-orang yang
  kita kasihi. Akibatnya, kita menjadi sangat mudah menemukan
  kesalahan mereka. Ini yang harus kita waspadai. Lain kali, sebelum
  menuduh dan mencaci-maki, periksalah diri sendiri dulu. Belum tentu
  kita lebih baik dari mereka. Jadi, lebih baik saling menasihati
  daripada saling menghakimi --JTI

            DENGAN MENGHAKIMI KITA MERASA DIRI HEBAT
    DENGAN SALING MENASIHATI KITA AKAN MERASA DIRI SEDERAJAT


No comments: